Majalengka,(Sinarmedia).-
SMAN 2 Majalengka merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di Kabupaten Majalengka, maka tak heran apabila setiap tahunnya pada tahun ajaran baru, sekolah yang terletak bersebelahan dengan gedung kantor Sekretariat daerah (Setda) Kabupaten Majalengka itu selalu diserbu oleh para calon siswa baru.
Tidak semua calon siswa yang berminat untuk menimba ilmu di Smandaka (SMAN 2 Majalengka) bisa ditampung mengingat jumlah sarana fasilitas ruang belajar yang terbatas hingga tidak memungkinkan untuk menampung keseluruhan siswa yang mendaftar. Untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas tersebut pihak sekolah dengan komite sekolah melakukan upaya untuk menambah ruang kelas baru.
Menurut kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Majalengka Drs. Wawan Ridwan M.Pd., berkat kerjasama yang baik antara sekolah dan komite sekolah pada akhir tahun 2015 lalu terwujudlah 4 ruang kelas baru yang representatif. Dua lokal merupakan bantuan dari pemerintah dan dua lokal lagi sumber dananya berasal dari Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) tahunan dari para siswa.
Dengan bertambahnya 4 ruang kelas yang baru tersebut kini SMAN 2 Majalengka tidak lagi kekurangan ruang kelas untuk menampung sebanyak 1.121 siswa yang terbagi dalam 32 rombongan belajar (rombel). Namun apabila tahun 2018 diberlakukan kurikulum 2013 (Kurtilas) maka ruang kelas dipastikan masih kurang karena harus disediakan ruang kelas cadangan.
Wawan sangat mengapresiasi partisipasi yang sangat luar biasa dari para orang tua siswa yang dengan antusias membantu sekolah. Ia juga berterimakasih kepada komite sekolah yang telah bekerja dengan baik membantu sekolah.
Ditambahkan Wawan, partisipasi masyarakat demi terselenggaranya program-program pendidikan yang ada di SMAN 2 Majalengka masih sangat diperlukan karena dana yang diberikan pemerintah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak mencukupi. Untuk itu pihak sekolah menyerahkan masalah kekurangan biaya tersebut kepada orangtua siswa melalui komite sekolah.
Peran Komite Sekolah
Ketua komite sekolah Endang Suhendar didampingi bendahara komite Sulaeman Ghozali menyatakan, partisipasi para orang tua murid di SMAN 2 Majalengka dalam membantu sekolah sangat luar biasa. Di luar dugaan pada hari pertama setelah rapat komite saja para orangtua siswa baru yang memberikan partisipasinya melalui Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) tahunan sebesar Rp. 2.250.000,- sudah terkumpul sekitar 90 persen.
Menurut Endang, DSP tahunan sebesar Rp.2,25 juta itu bukan pertahun melainkan untuk tiga tahun tidak dipungut biaya lagi. Selain dipungut biaya DSP tahunan di SMAN 2 Majalengka hanya memungut DSP bulanan yang besarnya Rp.100 ribu per bulan.
Selain digunakan untuk membangun ruang kelas, DSP dari para orang tua siswa juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti Camping, Study tour, pengayaan, biaya mengkikuti lomba-lomba akademis maupun non akademis serta operasional sekolah lainnya. Selain itu juga untuk memberikan reward kepada anak yang berprestasi berupa uang pembinaan hingga uang dari orang tua siswa ada yang kembali kepada siswa.
Dalam upaya menghemat anggaran untuk biaya pembayaran rekening listrik dan pemeliharaan AC yang kini jumlahnya mencapai 40 unit karena seluruh ruang kelas sudah menggunakan AC maka komite sekolah kini telah membuat terobosan baru.
Terobosan yang dilakukan oleh Komite sekolah kata Endang adalah melakukan pelatihan mekanikal dan elektrikal yang diikuti oleh beberapa guru dan tenaga Tata Usaha(TU). Mereka dilatih tentang kelistrikan, instalasi dan tata udara AC hingga terampil dalam memelihara dan memperbaiki AC yang ada di sekolah.
Dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) internal maka biaya untuk pemeliharaan yang berkaitan dengan kelistrikan maupun AC dapat ditekan seminimal mungkin. Tenaga pelatih secara kebetulan merupakan anggota komite sekolah yakni Ir. Yoga Oktavian Adnan secara suka rela membagikan ilmunya secara cuma-cuma demi kemajuan Smandaka. ***
4,606 total views, 2 views today
More Stories
Bangunan SDN 2 Burujul Wetan Ambruk,Sementara Pindah Ke Gudang
Terus Direhab ,Ribuan Ruang Kelas Masih Rusak
Begini Tanggapan Bupati Majalengka Terkait Penghapusan UN